Salah satu penyakit manusia modern yang paling berbahaya adalah materialisme. Karena penyakit ini telah menyebar luas dalam kehidupan umat manusia, termasuk dikalangan umat Islam dan para pemikirnya. Materialisme bukan hanya berwujud "cinta dunia", melainkan cara pandang terhadap berbagai persoalan kehidupan yang tengah bergulir didalam kehidupan ini.
Dampak paling buruk dari faham materialisme ini adalah ketidakpercayaan manusia kepada Allah, baik tidak percaya akan eksistensi Allah, ataupun tidak percaya kepada berbagai konsekuensi uluhiyah-Nya. Sehingga dalam memandang berbagai persoalan ini, termasuk persoalan ilmu pengetahuan dan filsafat kehidupan, manusia lebih senang merujuk pada teori-teori buatan manusia yang sangat lemah ini.
Keajaiban di dalam Tubuh kita
Apa yang terbersit dibenak kita manakala mendengar kata "mata"? Sadarkah kita bahwa salah satu hal terpenting dalam kehidupan adalah kemampuan untuk melihat? Jika kita menyadarinya, sudahkah kita memikirkan tanda-tanda lain yang terkandung dalam mata kita?
Mata adalah sepotong bukti yang paling nyata bahwa makhluk-makluk hidup diciptakan. Semua organ penglihatan termasuk mata binatang atau mata manusia merupakan contoh yang sangat menonjol tentang rancangan yang sempurna. Organ istimewa ini sangat rumit sehingga mengungguli peralatan tercanggih didunia ini.
Supaya mata dapat melihat, semua bagian harus bekerja secara serasi. Misal, jika mata kehilangan kelopak, tetapi masih mempunyai semua bagian lain seperti kornea, selaput penghubung, selaput pelangi, biji mata, lensa mata, retina, selaput koroid, urat mata, dan kelenjar air mata, itu pun akan rusak dan segera kehilangan fungsi penglihatannya. Begitu pula, jika produksi air mata berhenti, mata akan segera kering dan menjadi buta walaupun semua organ masih ada.
"Rantai kebetulan" yang dikemukakan oleh para evolusionis kehilangan semua maknanya menghadapi susunan rumit ini. Mustahil menjelaskan keberadaan mata kecuali sebagai zat ciptaan yang istimewa. Mata ini memiliki sistem rumit dengan banyak bagian dan semuanya pasti ada pada waktu yang sama. Mustahil mata yang tidak sempurna berfungsi pada "setengah melihat". Pada keadaan-keadaan seperti ini, proses melihat tidak bisa berlangsung sama sekali dan seorang ilmuwan evolusionis menerima kebenaran ini.
"Ciri umum mata dan sayap adalah hanya akan berfungsi jika tersusun sepenuhnya. Dengan kata lain, mata yang tidak sempurna tidak dapat melihat; burung dengan sayap setengah sayap tidak dapat terbang". Dalam hal ini, kita menghadapi lagi pertanyaan yang sangat penting : Siapa yang menciptakan semua unsur mata secara sekaligus?
Pemilik mata tentu saja bukan pihak yang membuat keputusan mengenai pembentukannya, karena bagi yang tidak memiliki pengetahuan tentang seperti apakah penglihatan itu tidak mungkin berkeinginan mempunyai organ penglihatan dan melekatkannya pada tubuhnya. Jadi kita harus menerima keberadaan Pemilik Yang Mahabijaksana yang menciptakan makhluk hidup dengan indera seperti penglihatan, pendengaran, dan sebagainya. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa penglihatan dilimpahkan kepada makhluk hidup oleh Allah,
" Katakanlah, Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan hati. (Tetapi), sedikit sekali kamu bersyukur." (Al-Mulk:23)
Pasukan Dalam Tubuh manusia
Setiap hari berlangsung pertempuran di bagian terdalam dari tubuh yang tidak kita rasakan. Disatu pihak, virus dan bakteri bermaksud menyerbu tubuh kita dan mengambil kendali. di pihak lain, sel-sel kekebalan melindungi tubuh dari musuh-musuh ini.
Pasukan hebat yang dibahas tersebut ialah sistem kekebalan tubuh manusia. semuanya dilakukan oleh sel-sel mikroskopik yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Jika semua kegiatan yang dilaksanakan oleh semua organ, jaringan dan sel tubuh dalam satu detik itu dituliskan, hasilnya tak terbayangkan, di luar batasan pikiran manusia.

Ketika bakteri masuk melalui saluran limfatis (1), makrofag menelan sebagian penyerang itu (2), menghancurkannya, dan menunjukkan penanda identitas bakteri itu di permukaannya sendiri.
Pesan kimiawi ini diberikan untuk semacam sel darah putih yang dikenal sebagai sel T penolong (3), yang menanggapi dengan memperbanyak (4) dan melepaskan pesan kimia yang memanggil lebih banyak pasukan ke bagian itu (5).
Sel T lain memberi isyarat kepada sel B untuk turun ke kancah pertempuran (6). Sebagian sel B mulai bereproduksi (7), dan sel-sel baru ini menyimpan informasi untuk membantu tubuh memerangi musuh yang sama di kemudian hari (8).
Sel B lain mengeluarkan ribuan antibodi setiap detik (9), memaksa bakteri menggumpal (10). Selanjutnya makrofag menyapu habis, menelan gumpalan bakteri sementara molekul protein tertentu dan antibodi membuat bakteri mudah ditelan makrofag (11).
Terkadang, protein tadi langsung membunuh bakteri dengan merobek dinding selnya (12). Makrofag pembersih kemudian membersihkan seluruh nodus dari sisa-sisa pertempuran, menelan antibodi yang berserakan, bakteri mati, dan puing-puing lain sampai infeksi itu hilang.
Berapa banyak orang yang sadar bahwa mereka memiliki pasukan yang tertata, berdisiplin, dan sempurna di dalam tubuh kita? Berapa banyak dari kita yang sadar bahwa kita dikelilingi dari semua sisi oleh mikroba-mikroba yang, jika tidak terhalang, akan menyebabkan kita menderita penyakit parah atau bahkan meninggal? Karena itu, tanpa sistem kekebalan, tak mungkun sesorang tak mungkin bertahan hidup dilingkungan yang sederhana. Ini mengarahkan kita pada fakta bahwa sistem yang sangat rumit seperti sistem kekebalan tubuh tubuh yang hanya dapat diciptakan seluruhnya sekaligus dengan semua unsurnya.
Sistem Terencana dan Terinci

Bagian lain dari sistem pencernaan ini terencana juga. Potongan-potongan makanan yang berfaedah yang dilumatkan dengan sistem pencernaan itu diserap oleh dinding usus kecil dan memasuki pembuluh darah. Permukaan-dalam usus kecil ini ditutupi dengan sulur mungil yang disebut vilus. Di puncak sel-sel ini di atas vilus adalah panjangan mikroskopik yang disebut mikrovilus. Panjangan-panjangan ini berfungsi sebagai pompa untuk penyerapan gizi. beginilah cara penyerapan gizi oleh pompa-pompa ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran.
Tatkala makanan masuk ke dalam lambung, getah lambung memperoleh kemampuan untuk melumatkan makanan sebagai hasil dari serangkaian perubahan kimiawi. Selama pengeluaran asam pelarut ini, dinding lambung harus mengeluarkan lendir saat itu juga. Kalau tidak, asam dalam perut ini akan menghancurkan perut. Karena itu, supaya kehidupan berlanjut, perut harus mengeluarkan keduanya (asam dan lendir) pada waktu yang bersamaan. Ini memperlihatkan bahwa yang pasti terjadi sebetulnya bukan evolusi secara kebetulan setahap demi setahap, melainkan suatu penciptaan terencana dengan semua sistemnya.
semua ini menunjukkan bahwa tubuh manusia mirip pabrik besar yang tercipta dengan banyak mesin kecil yang bekerja bersama-sama dengan keserasian sempurna. Sebagaimana pabrik-pabrik yang memiliki perancang, insinyur, dan perencana, tubuh manusia pun memiliki Pencipta Yang Agung. Pemilik kekuatan besar ini ialah Allah, Yang menciptakan segala sesuatu dari ketia-daan.
Dalam satu ayat Al-Qur'an, Allah berfirman,
" Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak akan pernah melihat pada Penciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian, pandanglah sekalilagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan suatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah." (al-Mulk:3-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar